Di jaman tehnologi yang sedang berkembang cepat ini, jarang seseorang bisa ada sepenuhnya di satu tempat. Mungkin saja tubuhnya sedang rapat diruangan bersama Anda, namun pikirannya sebagian terarah kepada telephone genggamnya atau BlackBerry-nya. Kita masuk dalam budaya dimana menjauh dengan orang yang ada di dekat kita, dan mendekat mereka yang jauh dari kita. Hal ini bukanlah hal yang bijaksana.
Rasul Paulus menasihatkan kepada jemaat Efesus untuk hidup bijaksana, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” (Efesus 5:15-16). Untuk itu kita perlu bertanya pada diri sendiri, apakah yang disebut bijaksana dalam situasi saat ini? Waktu kita terbatas, itu benar. Cara kita menggunakannya akan menentukan siapa diri kita sebenarnya.
Hadir sepenuhnya
Salah satu teladan hebat seseorang yang menggunakan waktunya dengan bijak adalah Yesus. Dalam waktu-Nya yang singkat, Ia meluangkan waktu untuk banyak hal. Kuncinya adalah Yesus hadir sepenuhnya. Dia ada pada saat itu,demikian juga hati dan pikiran-Nya. Hal inilah yang membuat Dia maksimal dalam segala sesuatu yang Ia lakukan.
Tentukan prioritas
Dalam suratnya kepada jemaat Kolose, Rasul Paulus berpesan, “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” (Kolose 3:17). Hal ini mengarahkan kita bahwa apapun yang kita lakukan, fokus utamanya bagaimana kita menyenangkan Tuhan. Tentunya dengan Tuhan sebagai prioritas utama kita, tidak akan ada waktu yang terbuang percuma dan sia-sia. Karena apapun yang kita lakukan, kita kerjakan dengan rasa takut akan Tuhan.
Memilih yang terbaik di antara yang baik
Sama pentingnya dengan jadwal Anda- bahkan lebih penting dari itu – ketika Anda menempatkan tujuan Ilahi dalam agenda Anda, maka Anda bisa memilah berbagai pilihan yang ada dan menentukan yang terbaik dari antara yang baik, berdasarkan cara pandang Tuhan. Hal ini akan memberikan Anda ruang untuk Anda berkata “ya” kepada kehendak Tuhan, dan “tidak” kepada gelombang penawaran yang datang untuk merenggut Anda dari hal-hal yang utama daam hidup ini.
Yakobus 4:14 mengingatkan kita, “Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.” Kita memang tidak bisa menambah waktu hidup kita, namun kita bisa memiliki kesadaran lebih besar atas betapa terbatasnya waktu yang kita miliki. Setiap kesempatan yang tiba di depan pintu kehidupan Anda membutuhkan keputusan bijaksana. Jika Anda sudah memutuskan apa yang Anda junjung tinggi dalam hidup ini, maka Anda bisa menikmati setiap saat yang Tuhan berikan dalam hidup ini. Hiduplah di hari ini, di saat ini, dan hadirlah sepenuhnya bagi orang-orang yang ada di sekeliling Anda. Jadilah hadiah bagi kehidupan, sehingga hidup Anda bermakna bukan karena apa yang Anda terima, tapi karena apa yang Anda bagikan kepada sekeliling Anda.